Profil Desa Sindang

Ketahui informasi secara rinci Desa Sindang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Sindang

Tentang Kami

Profil Desa Sindang, Dukuhwaru, Tegal, pusat pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM konveksi dan pertanian. Temukan data demografi, potensi wilayah, infrastruktur, serta program pembangunan terkini dari pemerintah desa yang dinamis dan berdaya saing.

  • Sentra Industri Konveksi

    Desa Sindang dikenal sebagai salah satu pusat utama industri konveksi skala rumahan di Kabupaten Tegal yang menyerap banyak tenaga kerja lokal

  • Lokasi Strategis

    Terletak dekat dengan pusat Kecamatan Dukuhwaru dan jalur vital Kabupaten Tegal, mempermudah akses distribusi barang dan mobilitas penduduk

  • Potensi Pertanian yang Menjanjikan

    Selain konveksi, sektor pertanian, khususnya padi, tetap menjadi pilar penting yang menopang ketahanan pangan dan perekonomian desa

XM Broker

Terletak di tengah lanskap agraris Kabupaten Tegal, Desa Sindang di Kecamatan Dukuhwaru menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis, memadukan tradisi pertanian dengan geliat industri kreatif skala rumahan. Desa ini tidak hanya berfungsi sebagai unit pemukiman, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang signifikan, terutama melalui sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di bidang konveksi. Dengan dukungan infrastruktur yang terus berkembang dan pemerintahan desa yang aktif, Desa Sindang menunjukkan potensi besar sebagai kawasan perdesaan yang mandiri dan berdaya saing.

Sekilas Tentang Desa Sindang

Desa Sindang merupakan satu dari sepuluh desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Letaknya yang strategis, tidak jauh dari pusat pemerintahan kecamatan, memberikan keuntungan aksesibilitas bagi warganya. Secara administratif, pemerintahan desa dijalankan dari Kantor Kepala Desa yang beralamat di Jalan Raya Desa Sindang, menjadi pusat pelayanan publik dan koordinasi pembangunan bagi ribuan warganya.

Desa ini memiliki struktur organisasi pemerintahan yang lengkap, dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa seperti Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Seksi (Kasi). Pembagian wilayahnya terorganisir ke dalam 6 Rukun Warga (RW) dan 24 Rukun Tetangga (RT), sebuah struktur yang memastikan program pemerintah dan layanan masyarakat dapat menjangkau seluruh lapisan warga secara efektif.

Geografi dan Demografi

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, Desa Sindang memiliki luas wilayah sekitar 162,47 hektar atau 1,62 kilometer persegi. Wilayah ini menjadikannya salah satu desa dengan luas area yang lebih kecil di Kecamatan Dukuhwaru, namun memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi.

Secara geografis, Desa Sindang berbatasan langsung dengan desa-desa lain di sekitarnya yang turut menopang interaksi ekonomi dan sosial. Batas-batas wilayah Desa Sindang yaitu:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Pagiyanten dan Desa Panarukan.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Kalisoka.

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Gumayun.

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Dukuhwaru.

Menurut data kependudukan dari BPS Kabupaten Tegal pada tahun 2023, Desa Sindang tercatat memiliki 2.470 Kepala Keluarga (KK). Jumlah ini merupakan yang tertinggi di antara desa-desa lain di Kecamatan Dukuhwaru, mengindikasikan populasi yang padat dan dinamis. Dengan asumsi rata-rata anggota keluarga, total jumlah penduduk di Desa Sindang diperkirakan mencapai lebih dari 8.000 jiwa. Dengan luas wilayah 1,62 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 4.900 hingga 5.000 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat kepadatan yang signifikan dan menjadi tantangan sekaligus potensi dalam hal penyediaan layanan dan pengembangan sumber daya manusia.

Jantung Perekonomian: Denyut Industri Konveksi Skala Rumahan

Potensi terbesar dan menjadi tulang punggung utama perekonomian Desa Sindang ialah sektor industri pengolahan, khususnya konveksi. Hampir di setiap sudut desa dapat ditemukan aktivitas produksi garmen skala rumahan. Para wirausahawan lokal mengelola usaha pembuatan pakaian jadi, mulai dari kaos, kemeja, celana, hingga seragam yang pemasarannya telah menembus pasar regional dan bahkan nasional.

Keberadaan industri ini memberikan efek ganda yang luar biasa. Pertama, ia menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat setempat, mengurangi angka pengangguran dan ketergantungan pada sektor pertanian yang lahannya terbatas. Banyak ibu rumah tangga dan pemuda desa yang terlibat aktif dalam proses produksi, mulai dari memotong bahan, menjahit, hingga pengemasan.

Kedua, industri konveksi ini mendorong munculnya usaha-usaha pendukung lainnya. Toko-toko yang menjual peralatan jahit, bahan kain, benang, dan aksesori pakaian tumbuh subur di sekitar desa. Jasa sablon dan bordir juga menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem industri ini. Dinamika ini menjadikan Desa Sindang sebagai pusat kegiatan ekonomi yang hidup dan terus berputar, memberikan kontribusi penting bagi peredaran uang di tingkat lokal.

Pemerintah desa dan kabupaten pun menyadari potensi ini. Berbagai program pemberdayaan UMKM, meskipun masih perlu dioptimalkan, sesekali menyentuh para pelaku usaha di Sindang. Pelatihan manajemen usaha, bantuan akses permodalan, dan fasilitasi pameran menjadi beberapa upaya yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk konveksi dari Desa Sindang.

Potensi Sektor Pertanian dan Lainnya

Meskipun industri konveksi mendominasi, sektor pertanian tetap memiliki peran vital di Desa Sindang. Lahan persawahan yang ada dimanfaatkan secara optimal untuk menanam padi, yang merupakan komoditas utama pertanian di desa ini. Hasil panen padi tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga turut menyumbang pada ketahanan pangan di tingkat kecamatan dan kabupaten.

Selain padi, beberapa warga juga mengusahakan tanaman palawija dan hortikultura di pekarangan rumah mereka untuk menambah pendapatan keluarga. Sektor peternakan skala kecil seperti ternak ayam dan kambing juga menjadi sumber ekonomi alternatif bagi sebagian warga. Di masa lalu, Desa Sindang juga sempat memiliki potensi batik tulis yang dikembangkan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB), menunjukkan adanya warisan keterampilan kerajinan yang dapat terus digali dan dikembangkan kembali.

Sektor perdagangan dan jasa juga tumbuh seiring dengan kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi. Warung kelontong, toko kebutuhan sehari-hari, hingga penyedia jasa lainnya melengkapi dinamika perekonomian desa, memastikan kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi dengan mudah.

Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur

Pemerintahan Desa Sindang secara aktif menjalankan roda administrasi dan pembangunan. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Rusdi Hadi beserta jajarannya, berbagai program pembangunan infrastruktur dasar terus diupayakan. Perbaikan jalan desa, drainase, dan fasilitas umum menjadi prioritas untuk menunjang kenyamanan dan mobilitas warga, sekaligus mendukung kelancaran distribusi barang dari industri konveksi.

Kehadiran program pemerintah kabupaten, seperti "Bupati Tilik Desa" yang pernah diselenggarakan di Balai Desa Sindang pada Juni 2025 lalu, menjadi momentum penting. Acara ini membuka ruang dialog langsung antara masyarakat dengan pimpinan daerah, memungkinkan aspirasi warga terkait pelayanan publik, kesehatan, kependudukan, dan pembangunan dapat tersampaikan secara langsung.

Di bidang pendidikan, Desa Sindang memiliki sarana pendidikan dasar yang memadai, seperti Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), untuk memastikan generasi penerus mendapatkan akses pendidikan yang layak. Di sektor kesehatan, keberadaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di setiap RW menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, serta program-program promotif dan preventif lainnya.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai desa yang terus tumbuh, Desa Sindang menghadapi sejumlah tantangan. Persaingan di industri konveksi yang semakin ketat menuntut para pelaku UMKM untuk terus berinovasi dalam desain, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas jaringan pemasaran. Pemanfaatan teknologi digital dan platform e-commerce menjadi sebuah keharusan agar produk mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Kepadatan penduduk yang tinggi juga membawa tantangan tersendiri dalam hal tata ruang, pengelolaan lingkungan, dan penyediaan sanitasi yang layak. Pemerintah desa perlu merencanakan pembangunan secara cermat agar pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan kualitas lingkungan hidup.

Namun di tengah tantangan tersebut, prospek masa depan Desa Sindang terlihat cerah. Potensi UMKM konveksi yang sudah mengakar kuat merupakan modal sosial dan ekonomi yang sangat berharga. Jika dikelola dengan baik melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang fokus pada branding dan pemasaran bersama, produk-produk dari Sindang bisa memiliki identitas dan nilai jual yang lebih tinggi.

Kolaborasi antara pemerintah desa, pelaku usaha, dan akademisi dapat membuka jalan bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia, adopsi teknologi, dan diversifikasi produk. Dengan demikian, Desa Sindang tidak hanya akan dikenal sebagai kampung konveksi, tetapi juga sebagai contoh percontohan desa wirausaha yang inovatif dan berkelanjutan.

Desa Sindang di Kecamatan Dukuhwaru merupakan representasi dari sebuah desa yang berhasil mentransformasikan potensinya menjadi kekuatan ekonomi nyata. Perpaduan antara ketangguhan sektor pertanian sebagai penyangga pangan dan dinamisme industri konveksi sebagai motor penggerak utama telah menciptakan ekosistem yang unik dan produktif. Dengan tata kelola pemerintahan yang baik, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan semangat kewirausahaan warganya, Desa Sindang berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Tegal.